Ciri Bahan Waterproof Terbaik untuk Atap Exposed dan Non-exposed
Atap - Sumber: https://www.pexels.com/ | Dok Istimewa |
Proses waterproof pada bagian atap (roof) sangatlah penting untuk dilakukan. Perlu diketahui bahwa bagian ini berhadapan langsung dengan lingkungan luar dan akan terpapar air di musim penghujan.
Jika tidak dilakukan waterproofing, maka bagian teratas dari sebuah bangunan ini bisa mengalami rembes air. Saat rembes tersebut berkembang semakin parah maka akan berubah menjadi kebocoran yang menurunkan kekuatan struktur bangunan.
Perbedaan Atap Exposed dan Non-exposed
Ada dua jenis tipe yang saat ini bisa Anda jumpai di berbagai bangunan yaitu exposed dan non-exposed roof. Keduanya memiliki perbedaan yang sangat mendasar dan sama-sama membutuhkan perlindungan yang optimal dari kebocoran.
Exposed roof merupakan jenis roof tanpa plafon atau tanpa penutup. Jadi tidak ada penutup yang ada di atas struktur rangkanya. Artinya bagian ini akan langsung terpapar dengan lingkungan luar.
Sementara itu non-exposed roof adalah kebalikan dari exposed roof. Jenis ini memiliki penutup atau plafon di atasnya. Jadi permukaannya tidak langsung terpapar lingkungan luar melainkan dilindungi oleh plafon.
Perlu diketahui bahwa exposed roof maupun non-exposed roof sama-sama membutuhkan perlindungan yang optimal. Keduanya memiliki potensi rembes dan bocor apabila di tengah cuaca yang cukup ekstrem.
Demi mencegah kerusakan dan kebocoran tersebut maka perlu dilakukan waterproofing. Ini merupakan proses pelapisan bahan anti-air yang akan melindungi sebuah permukaan dari rembesan air serta kebocoran.
Ciri Bahan Waterproof yang Bagus untuk Atap Exposed dan Non-exposed
Ada banyak hal yang perlu diperhatikan jika Anda ingin melakukan waterproofing. Salah satunya adalah jenis bahan waterproof yang akan dipakai. Tentu sangat disarankan untuk memakai bahan berkualitas terbaik.
Saat ini Anda mungkin bisa menemukan banyak pilihan produk waterproof di pasaran. Berikut adalah beberapa ciri bahan waterproof berkualitas bagus yang sebaiknya Anda pilih untuk mendapat hasil perlindungan optimal.
Cara Pengaplikasiannya Mudah
Pertama, bahan anti-air tersebut harus memiliki cara pengaplikasian yang mudah dan ringkas. Jika mudah diaplikasikan berarti Anda akan lebih hemat waktu juga tenaga selama proses waterproof tersebut.
Perlu diketahui bahwa seringkali terjadi kesalahan selama proses pelapisan kedap air. Peluang kesalahannya akan semakin besar jika produk yang Anda pakai sulit diaplikasikan.
Namun lain kondisinya jika produk anti-air tersebut cukup mudah dipakai. Artinya Anda bisa mendapatkan hasil perlindungan yang optimal tanpa harus melalui cara yang rumit.
Dalam hal ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Mulai dari cara pencampuran bahan, pengaplikasian, hingga finishing-nya. Pastikan semua rangkaian proses tersebut cukup mudah dan bisa diselesaikan dalam waktu yang cepat.
Atap - Sumber: https://www.pexels.com/ | Dok Istimewa |
Memiliki Daya Tahan yang Baik
Tentu saja faktor daya tahan terhadap air sangatlah penting untuk dipertimbangkan saat Anda memilih bahan waterproof. Pastikan produk yang Anda pilih memiliki daya tahan yang sangat baik.
Semakin bagus daya tahannya maka akan semakin kuat perlindungan yang akan Anda dapatkan. Jika perlindungannya cukup bagus dan kuat, maka kecil kemungkinan terjadi rembes maupun kebocoran.
Tidak semua bahan anti-air memiliki kekuatan yang bagus. Jika Anda salah pilih produk maka bisa jadi kebocoran tetap terjadi walaupun sudah dilakukan waterproofing.
Ketahanan ini bisa Anda lihat dari campuran bahan yang digunakan serta klaim yang diberikan oleh produk pelapis anti-air. Pastikan pula bahwa produk yang Anda pilih memang bisa digunakan untuk area exposed roof maupun non-exposed roof.
Komposisi Bahan Non-toksik
Ciri lain yang menunjukkan bahwa sebuah bahan waterproof berkualitas adalah komposisinya yang non-toksik. Artinya produk tersebut menggunakan campuran bahan-bahan yang terbukti aman.
Ini sangat penting untuk diperhatikan karena bagaimanapun juga proses pelapisan kedap air akan bersinggungan langsung dengan manusia sebagai operator. Jadi akan berbahaya jika produk yang digunakan mengandung bahan toksik.
Pertimbangan ini dilakukan demi menjaga keamanan orang-orang yang bekerja langsung dalam tahap waterproofing dan selama produk tersebut digunakan. Anda bisa membaca langsung komposisi bahan lewat kemasan produk untuk memastikan keamanannya.
Tahan terhadap Paparan Sinar UV untuk Exposed Roof
Khusus untuk exposed roof, penting sekali bagi Anda memilih jenis bahan pelapis anti-air yang tahan terhadap paparan sinar UV. Tujuannya agar bahan pelapis tersebut bisa memberi perlindungan yang optimal dan jauh lebih kuat.
Telah disebutkan sebelumnya bahwa exposed roof merupakan jenis roof yang tidak memiliki plafon atau penutup. Jadi secara otomatis desainnya terbuka dan akan langsung terpapar sinar matahari.
Itulah mengapa sangat disarankan memilih jenis pelapis waterproof yang sudah dilengkapi pelindung UV atau anti-UV. Apabila pelapisnya tidak tahan terhadap sinar UV maka kualitasnya akan menurun dan perlindungan yang diberikan kurang optimal.
Kesimpulan
Perlindungan exposed maupun non-exposed roof bisa Anda dapatkan melalui produk waterproof Sika. Tidak perlu ragu untuk menggunakan produk Sika, karena merek ini merupakan pencetus waterproofing semen pertama di Indonesia dan sudah memiliki pengalaman selama 113 tahun
Sika sudah menangani beragam proyek global dan lokal, di mana salah satunya yakni perbaikan atap rotunda Tate Britain di Inggris. Anda bisa menggunakan produk SikaShield® P24 S 3 mm untuk non-exposed roof dan SikaShield® P24 MG 3 mm untuk exposed roof.
SikaShield® P24 MG 3 mm adalah waterproofing membrane bakar cocok untuk area yang terpapar sinar UV. Ia diperkuat kain non-woven polyester, memiliki fleksibilitas pada -2 °C, dan pada bagian permukaan atas dilapisi butiran mineral, yang berguna menahan paparan radiasi UV secara permanen.
Keunggulannya yaitu butiran mineral dekoratif yang memperindah tampilan dan dapat langsung dicat setelah aplikasi. Membran ini merekat dengan sempurna, memiliki fleksibilitas jangka panjang, serta tahan terhadap air.
Selain itu, membran ini memiliki sifat mekanik yang baik seperti tahan tarik, sobek, dan geser. Membran ini juga mudah ditangani pada suhu yang lebih hangat, dengan kemampuan menyerap air yang sangat rendah.
Pemasangannya mudah dengan metode obor, serta mampu menahan panas dan tekanan struktural. Daya tahan dan kinerjanya yang baik dalam jangka panjang memungkinkan ubin ditempatkan langsung di atasnya.
Atau Anda juga bisa menggunakan SikaShield® P24 S 3 mm. Sama seperti versi SikaShield® P24 MG 3 mm, ia diperkuat kain non-woven polyester, namun memiliki fleksibilitas pada 0 °C.
Perlu Anda ketahui, ini merupakan produk yang tidak cocok untuk menahan paparan UV secara permanen. Walaupun demikian, membran bakar ini pas untuk area basah. Adapun mengenai kelebihan lainnya, SikaShield® P24 S 3 mm sama unggulnya dengan SikaShield® P24 MG 3 mm.
Produk ini bisa dicat segera setelah aplikasi dan kemudahan pemasangan dengan metode obor atau bakar. Membran ini merekat sempurna dan memiliki daya tahan yang sangat baik.
Selain itu, membran ini memiliki sifat mekanik yang kuat, seperti tahan terhadap tarik, sobek, dan geser. Panel insulasi dapat direkatkan tanpa perlu perekat khusus atau perlengkapan mekanis tambahan, serta dilengkapi dengan butiran mineral dekoratif yang menambah estetika.
Jadi, segera gunakan SikaShield® P24 S 3 mm dan SikaShield® P24 MG 3 mm untuk mendapatkan atap berketahanan terhadap air sangat baik dan anti bocor. Jika Anda tertarik untuk mendapatkan informasi produk lebih lengkap, maka klik di sini!
Post a Comment for "Ciri Bahan Waterproof Terbaik untuk Atap Exposed dan Non-exposed"
*DiBukaBox tidak bertanggung jawab atas komentar yang Anda buat